BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat di bumi ini memiliki penyusunnya masing-masing. Seperti yang ketahui, unit penyusun terkecil mahluk hidup yaitu sel. Tiap sel ini akan bergantung sesuai dengan struktur dan fungsinya yang sama dan membenuk jaringan. Jaringan merupakan tingkatan kedua setelah sel sebagai penyusun tubuh mahluk hidup.
Jaringan pada hewan tentunya berbeda dengan jaringan pada tumbuhan. Pada hewan dibedakan atas empat jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat jaringan otot dan jaringa saraf. Sedangkan pada tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda (meristem), dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus.
Tiap-tiap jaringan tersebut memiliki struktur dan fungsinya masing-masing. Misalnya jaringan penyokong pada hewan, berfungsi menyokong tubuh, yaitu jaringan tulang. Adapun bagian-bagian dari jaringan tulang ini berbeda dari jaringan penyusun tubuh hewan yang lain.
Melalui kegiatan praktikum ini, mahasiswa bisa mengetahui jaringan apa saja yang menyusun tubuh hewan, dan tubuh tumbuhan, apa saja fungsi dari jaringan-jaringan tersebut, bagaimana strukturnya dan bentuk dari jaringan tersebut, serta bagian-bagian yang menyusunya. Pada kegiatan ini kita bisa melihat secara langsung melalui mikroskop bentuk-bentuk serta bagian-bagian yang menyusun jaringan hewan dan tumbuhan, otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsang.
Kita bisa mengamati jaringan-jaringan tersebut dan meneliti bagian-bagiannya dan untuk lebih jelasnya dapat di gambar pada saat mengamati. Jaringan-jaringan ini biasanya diamati dalam bentuk preparat yang sudah jadi sehingga lebih mempermudah kita dalam mengamati.
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ pada tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan juga mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur serta fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat dibedakan atas jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa yang terdiri dari jaringan pelindung (epidermis), jaringn parenkim, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Berbagai jaringan tersebut menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan (Tim Pengajar UNM, 2010).
Berdasarkan kompleksnya, struktur tubuh tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan tigkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah. Tumbuhan tingkat tinggi tubuhnya tersusun oleh banyak macamnya dan jumlah selnya. Sel-sel penyusun yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama menyusun berbagai organ. Jaringan pada tumbuhan dibadakan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem merupakan jaringan yang sifatnya atau selnya aktif membelah, yakni jaringan sistem apikal yang berada pada ujung yaitu pada batang dan akar, serta meristem interkalar, yakni kambium. Jaringan permanen merupakan jaringan hasil pembelahan sel jaringan meristem mengalami deferensiasi dan spesialisasi sesuai dengan fungsi jaringan permanen antara lain apidermis, parenkim, xylem, floem, kolenkim, dan skelerenkim. Kumpulan berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh seperti akar, batang, dan daun serta organ-organ perkembanggbiakan (Dewi, 2003).
Menurut Michael 1997, berdasarkan letak dan asal pertumbuhannya jaringan meristem dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Meristem primer adalah meristem yang sel-selnya berasal dari sel embrional. Meristem ini terdapat pada titik tumbuh di ujung batang dan akar dan disebut titik tumbuh apikal.
2. Meristem sekunder adalah meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang mengadakan difrensiasi. Meristem sekunder akan menghasilkan kambium yang menyebabkan tumbuhan bertambah besar.
Menurut (Kimbal 1983), berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi empat bagian, yaitu :
1. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang paling luar yang menutup permukaan tubuh tumbuhan, seperti permukaan akar, batang, daun, bunga, buah, maupun biji. Biasanya sel-sel epidermis ini terdiri atas satu sel saja yang tersusun rapat.
2. Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar. Jaringan parenkim yang memiliki klorofil disebut klorenkim. Sesuai bentuknya parenkim dibedakan atas beberapa macam, yaitu parenkim palisade, parenkim bunga karang, parenkim bintang, dan parenkim lipatan.
3. Jaringan penyokong terdiri dari dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda dan organ tubuh tua pada tumbuhan lunak. Jaringan sklerenkim merupaakan jaringan pelindung yang sel-selnya mengalami penebalan sekunder.
4. Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai alat transpor zat. Jaringan ini terdiri dari xilem dan floem. Fungsi xilem adalah transpor zat air dan garam-garam mineral. Fungsi floem adalah mengangkut air dan asimulasi.
5. Jaringgan gabus adalah jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan yang terdapat disebelah bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.
Menurut Anonim 2010a, Jaringan pada tumbuhan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan bersama jaringan lain untuk membentuk suatu organ. Organ pada tumbuhan tinggi berupa akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
1. Akar (radiks)
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang ditutupi tudung akar dimana pada dinding sel sebelah luarnya berlendir untuk memudahkan menembus tanah. Struktur akar ada dua :
a. Struktur luar yaitu rambut akar
b. Struktur dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, stele.
2. Batang (caulis)
Batang merupakan alat transportasi dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh. Batang ada dua macam:
a. Batang dikotil
b. Batang monokotil
3. Daun (folium)
Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis.
B. Jaringan Hewan
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur serta fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ.Jaringan tubuh hewan dibedakan atas 4 macam jaringan utama yaitu jaringan epitel, jaringan ikat/jaringan penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf (Tim Pengajar UNM, 2010).
Tubuh hewan tediri atas jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel dan kloroplas dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memilki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya, sel hewan tidak jauh beda dengan sel mannusia (Pratiwi, 1999).
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara struktural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jarinngan utama penyusun individu yaitu jaringan ephitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf (Anonimb, 2010).
Menurut Anonim 2010b, jaringan hewan dibedakan atas beberapa macam yaitu:
1. Jaringan epitel, berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ. Berdasarkan strukturnya epitel ada 3 yaitu epitel pipih, epitel batang, epitel kubus.
2. Jaringan tulang sejati, berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya, tulang dibedakan menjadi 2 yaitu tulang kompak (keras) tersusun atas matriks yang rapat dan tulang spons (bunga karang), matriksnya tersusun longgar.
3. Jaringan darah, berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh. Komponen penyusunnya adalah erirosit, leukosit dan trombosit.
4. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. otot polos, otot jantung, dan otot lurik.
5. Jaringan saraf, tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Jaringan saraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan saraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama sistem hormon.
Jaringan hewan tingkat tinggi terdiri dari jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan ini tersusun atas sel-sel yang memiliki bentuk yang sama (Anonimb, 2010).
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Ada 3 macam sel saraf yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, sel saraf penghubung. Jaringan ini terda[at di otak, sumsum tulang belakang, dan urat saraf (Michael, 1997).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Rabu, 10 November 2010
Waktu : Pukul 14.00 s.d. 16.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Jurusan Biologi FMIPA.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop Biologi
b. Lap kasar dan halus
2. Bahan
1) Preparat jaringan tumbuhan
a. Preparat awetan batang Zea mays
b. Preparat awetan batang Cucurbita moschata
c. Preparat awetan daun Lilium longiflorum
d. Preparat awetan daun Ficus elastica
e. Preparat awetan akar Helianthus annus
f. Preparat awetan akar Zea mays
2) Preparat jaringan hewan
a. Preparat awetan otot polos
b. Preparat awetan otot jantung
c. Preparat awetan otot lurik
C. Prosedur Kerja
1. Pengamatan Jaringan pada Tumbuhan
a. Menyiapkan mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaannya.
b. Mengambil preparat awetan jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili golongan monokotil dan ikotil.
c. Mengamati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, batang, dan daun tersebut.
d. Menggunakan pembesaran objektif 4X untuk melihat preparat secara keseluruhan, kemudian mengganti dengaan pembesaran objektif 10X untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
e. Menggambar jaringan ketiga organ tersebut secara keseluruhan dan menyebutkan bagian-bagiannya.
f. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar pada buku penuntun.
g. Mempelajari fungsi masing-masing jaringan yang menyusun organ tumbuhan tersebut.
2. Pengamatan Jaringan pada Hewan
a. Menyiapkan mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaannya.
b. Mengambil preparat awetan jaringan pada hewan.
c. Mengamati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang ada pada hewan.
d. Menggunakan pembesaran objektif 4X, 10X, 40x, 5x untuk melihat preparat secara keseluruhan, kemudian mengganti dengaan pembesaran objektif 10X untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
e. Menggambar jaringan-jaringan hewan yang diperoleh secara keseluruhan dan menyebutkan bagian-bagiannya.
f. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar pada buku penuntun.
g. Mempelajari fungsi masing-masing jaringan yang menyusun organ hewan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Jaringan Pada Tumbuhan
Akar dikotil
|
1. Empulur
2. Xylem
Akar Monokotil
|
1. Rambut Akar
2. Epidermis
3. Korteks
4. Endodermis
Batang Dikotil
Keterangan:
1. Epidermis
2. Kolenkim
3. Floem
4. Xilem
5. Empulur
Batang monokotil
Keterangan:
1.
Epidermis
|
2. Korteks
3. Floem
Daun dikotil
|
1. Epidermis
2. Jaringan palisade
3. Endodermis
4. Stomata
Daun monokotil
Keterangan:
1. Stomata
2. Jaringan palisade
3. Jaringan spons
4. Floem
5. Xylem
Jaringan Pada Hewan
Otot polos
Keterangan:
1. Inti sel
2. Sitoplasma
3. Membran plasma
Otot Lurik
Keterangan
1. Inti sel
2. Sarkolemma
3. Pita terang
4. Pita gelap
5. Miofibril
Otot Jantung
|
1. Sarkolemma
2. Inti sel
3. Percabangan
B. Pembahasan
1. Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan terdiri dari :
a. Daun
Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang mempunyai peran penting dalam memproduksi bahan makanan dengan adanya klorofil. Daun dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1) Daun Monokotil
Struktur anatominya yaitu :
1. Sel penjaga merupakan dua sel khusus yang membatasi stomata yang berfungsi dalam pertukaran gas dan peguapan.
2. Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutupi permukaan atas dan bawah daun. Berfungsi untuk mencegah penguapan air dan pertukaran gas.
3. Jaringan palisade sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat klorofil.
4. Jaringan bunga karang (spons) mempunyai susunan yang renggang ( ada ruang antar sel ).
5. Xilem terdapat di tulang daun. Xilem berfungsi mengangkut unsur hara dan garam-garam mineral dari tanah ke seluruh bagian tumbuhan akan tetapi lebih dikhususkan pada daun sebagai bahan mentah fotosintesis.
6. Floem terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti batangnya. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
7. Stomata terdapat pada epidermis, berfungsi sebagai celah keluar masuknya gas.
2) Daun Dikotil
Struktur anatominya yaitu :
1. Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutupi permukaan atas dan bawah daun. Berfungsi untuk mencegah penguapan air dan pertukaran gas.
2. Jaringan palisade sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat klorofil.
3. Jaringan bunga karang (spons) mempunyai susunan yang renggang ( ada ruang antar sel ).
4. Sel penjaga merupakan dua sel khusus yang membatasi stomata yang berfungsi dalam pertukaran gas dan peguapan.
5. Stomata terdapat pada epidermis, berfungsi sebagai celah keluar masuknya gas.
6. Xilem terdapat di tulang daun. Xilem berfungsi mengangkut unsur hara dan garam-garam mineral dari tanah ke seluruh bagian tumbuhan akan tetapi lebih dikhususkan pada daun sebagai bahan mentah fotosintesis.
7. Floem terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti batangnya. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
b. Batang
Batang adalah salah satu bagian tumbuhan tempat akar dan daun melekat. Selain itu batang juga sebagai penopang tubuh tumbuhan. Batang dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1) Batang Monokotil
Sruktur anatomi penyusunnya, yaitu :
1. Epidermis yaitu jaringan terluar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
2. Floem merupakan berkas pembuluh angkut yang tersebar. Floem berfungsi mengangkut zat makanan dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
3. Xilem merupakan berkas pembuluh angkut yang tersebar. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah menuju daun
4. Korteks adalah jaringan yang terletak di bawah epidermis yang berfungsi untuk penguat dan pelindung batang..
5. Empulur adalah bagian dalam dari batang yang tersusun oleh sel-sel parenkim sebagai tempat penyimpanan makanan.
2) Batang Dikotil
Sruktur anatomi penyusunnya, yaitu :
1. Epidermis yaitu jaringan terluar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
2. Korteks adalah jaringan yang terletak di bawah epidermis yang berfungsi untuk penguat dan pelindung batang..
3. Floem merupakan bagian yang terletak di bagian dalam kambium. Floem berfungsi mengangkut zat makanan dari daun menuju keseluruh tubuh tumbuhan.
4. Xilem terletak di bagian dalam dan luar kambium. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah menuju daun.
5. Kambium terletak diantara xilem dan floem, yang menyebabkan tumbuhan membesar secara hotizontal.
c. Akar
Akar mempunyai fungsi utama sebagai penyokong tanaman agar tidak roboh, menyerap mineral dan air melalui bulu akar masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Akar dapat dibedakan menkadi 2 yaitu :
1) Akar Monokotil
Pada tumbuhan monokotil mempunyai sistem perakaran serabut terdiri dari sejumlah akar-akar yang kecil dan ramping. Struktur anatominya yaitu :
1. Epidermis yaitu jaringan terluar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
2. Floem terletak di bagian dalam dan tersebar. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
3. Xilem terletak di bagian dalam dan tersebar. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun.
4. Endodermis terletak pada bagian antara korteks dan perisikel berfungsi untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh angkut dan penyimpan makanan.
5. Perisikel adalah kumpulan sel yag mengelilingi jaringan pembuluh primer pusat yang terdapat pada bagian tengah akar.
6. Rambut akar yang tedapat pada bagian belakang pada zona perpanjangan sel berfungsi sebagai tempat absorpsi zat berupa air dan mineral tanah.
2) Akar Dikotil
1. Epidermis yaitu jaringan terluar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
2. Korteks adalah jaringan yang terletak di sebelah dalaam epidermis berfungsi dalam pertukaran gas.
3. Endodermis terletak pada bagian antara korteks dan perisikel berfungsi untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh angkut dan penyimpan makanan.
4. Kambium berfungsi untuk melakukan pertumbuhan sekunder.
5. Xilem terletak di bagian luar kambium. Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun.
6. Floem terletak di bagian dalam kambium. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
7. Empulur adalah bagian yang tersusun oleh sel-sel parenkim.
8. Rambut akar yang terdapat pada bagian belakang pada zona perpanjangan sel berfungsi sebagai tempat absorpsi zat berupa air dan mineral tanah.
9. Perisikel kumpulan sel yang mengelilingi jaringan pembuluh.
2. Jaringan hewan
Jaringan hewan terdiri dari :
a. Otot polos
Otot polos berbentuk seperti spindel. Memiliki satu inti yang terletak di tengah. Struktur anatomi penyusunya yaitu :
1. Inti sel berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas dalam sel.
2. Sarkoplasma adalah sitoplasma otot polos.
3. Miofibril yaitu serat-sarat otot. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di dalamnya terdapat protein kontraktil yang panjang yang berupa serat-serat halus, mifibril.
4. Membran sel berfiungsi melindungi bagian-bagian sel yang lebih dalam.
b. Otot lurik
Otot lurik terdiri atas berkas-berkas sel yang sangat panjang, yang memperlihatkan garis-garis melintang. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak di tepi. Struktur anatomi penyusunnya yaitu :
1. Inti sel berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas di dalam sel.
2. Pita gelap yaitu garis melintang pada otot lurik yang gelap.
3. Pita terang yaitu garis melintang pada otot lurik yang terang atau daerah terang pada otot lurik.
4. Miofibril yaitu serat-serat halus pada otot yanng di dalamnya terdapat protein kontraktil yang panjang sehingga otot dapat berkontraksi.
5. Sarkoplasma yaitu sitoplasma otot lurik.
c. Otot jantung
Otot jantung mempunyai garis-garis dan terdiri atas sel-sel panjang, bercabang tunggal yang terletak pararel satu sama lain. Struktur anatomi penyusunnya yaitu :
1. Inti sel yaitu organel sel yang berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas di dalam sel.
2. Pita terang yaitu daerah terang atau garis melintang yang terang pada otot jantung.
3. Pita gelap yaitu daerah gelap atau garis melintang yang gelap pada otot jantung.
4. Discus interkalaris yaitu daerah kontak dari ujug ke ujung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa jaringan tumbuhan terdiri atas daun monokotil daun dikotil dimana terdapat epidermis, stomata, xilem, dan floem. Keduanya juga terdapat jaringan palisade (jaringan tiang) dan jarinngan spons (bunga karang). Kemudian batang dikotil dan batang monokotil dimana terdapat epidermis, xilem, dan floem. Sedangkan kolenkim, korteks dan kambium hanya ada pada batang dikotil. Serta akar monokotil dan akar dikotil dimana terdapat epidermis, korteks, endodermis xilem dan floem. Sedangkan bulu akar dan empulur hanya ada pada akar dikotil.
Adapun pada jaringan hewan trediri atas jaringan tulang, jaringan saraf, jaringan otot (otot polos, otot lurik, otot jantung), dan jarigan darah.
B. Saran
1. Untuk laboratorium
Sebaiknya di laboratorium, alat-alat dan bahannya harus lengkap agar praktikum berjalan lancar tanpa adany hambatan. Selain itu, kebersihan laboratorium harus dijaga.
2. Untuk asisten
Sebaiknya asisten mendampingi kelompok yang kurang memahami percobaan yang dipraktikumkan.
3. Untuk praktikan
Dalam praktikum ini, diperlukan ketelitian mata dalam melihat hasil pengamatan dan kelincahan dalam mengoperasikan alat, selain itu perlu adanya perhatian dalam masalah kebersihan laboratorium maupun sarana dan prasarananya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimb.2010. Jaringan hewan.http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 14 November 2010.
Dewi, Rosana. 2003. Biologi umum. Surakarta: PT intan pariwara.
Kimball, J.W. 1983. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Michael .P. 1997. Pelajaran Ilmu Biologi. Jakarta : erlangga
Pratiwi. 1999. Biologi umum. Jakarta belajar
Tim pengajar UNM. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
LAMPIRAN
1. Bagaimanakah bentuk sel otot polos, dimana letaknya, berapa benyak inti dalam setiap sel?
Jawab : Bentuk otot polos adalah berbentuk gelendong panjang dan lancip. Letaknya jaringan otot polos dalam tubuh vertebrata terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pernapasan., dinding saluran pencernaan, saluran kencing dan kelamin serta lapisan dermis kulit untuk menghubunngkan epidermis kulit dan akar rambut yang brrfugsimenegakkan rambut. Masing-masing memiliki.suatu inti sel terletak di tengah.
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa banyak inti yang tedapat pada serabut tersebut?
Jawab : kumpalan sel otot lurik disebut fibril, dan banyaknya inti pada setiap serabut banyak.
3. Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, sel otot lurik, dan otot jantung yang ditemukan?
Jawab :
a. Otot polos, berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing dan hanya memiliki satu inti sel yang terdapat di tengah.
b. Otot lurik, bentuknya panjang dan memiliki banyak inti yang terletak di pinggir.
c. Otot jantung, secara struktur mirip dengan otot lurik tetapi bercabang dan letaknya inti berada di tengah.
4. Apa yang disebut lamella, lakuna, kanalikuli, apa fungsi saluran havers ?
Jawab :
a. Lamella adalah endapan garam mineral yang membentuk melingkar dalam tulang.
b. Lakuna adalah tempat melekatnya oesteosit atau sel tulang dalam matriks tulang.
c. Kanalikuli adalah saluran-saluran kecil yang menghubungkan antara lakuna yang berisi sitoplasma untuk transpor nutrisi.
d. Saluran havers berfungsi untuk cadangan makanan pembentuk tulang atau sebagai tempat pembuluh darah yang memberi makanan pada tulang, saraf dan pembuluh getah bening.
TINY SOFRIUM | titanium straightener - The ATGIA®
BalasHapus› is titanium a metal titanium-straightener-https://titanium-whefrocer-products titanium mountain bikes › babyliss pro nano titanium titanium-whefrocer-products titanium bicycle › titanium fishing pliers titanium-whefrocer-products › titanium-whefrocer-products